Marmer alami adalah batuan metamorf yang dibentuk oleh batuan asli yang bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi di kerak. Termasuk batu keras, terutama terdiri dari kalsit, batugamping, serpentin dan dolomit. Komponen utama kalsium karbonat, terhitung lebih dari 50%. Ada magnesium karbonat lainnya, kalsium oksida, oksida mangan dan silikon dioksida. Sebagai marmer umumnya mengandung kotoran, dan kalsium karbonat di atmosfer oleh karbon dioksida, karbida, kelembaban juga mudah pelapukan dan erosi, meninggalkan permukaan cepat kehilangan kilau. Oleh karena itu, beberapa, seperti marmer putih, Ai Ye Qing dan varietas murni, lebih sedikit kotoran dan lebih stabil dan tahan lama dapat digunakan di luar ruangan, varietas lain tidak boleh digunakan di luar ruangan, umumnya hanya untuk dekorasi interior.
Marmer alam dapat dibuat menjadi veneer dekoratif bermutu tinggi untuk dinding interior, frontal, langkan, lantai, kusen, jendela layanan di gedung-gedung umum seperti hotel, ruang pameran, teater, pusat perbelanjaan, perpustakaan, bandara, Taiwan, pintu lift wajah dekorasi, dll., adalah bahan dekoratif canggih dalam ruangan yang ideal. Selain itu juga dapat digunakan untuk pembuatan mural marmer, kerajinan tangan, kebutuhan sehari-hari dan sebagainya.
Marmer adalah batu kapur rekristalisasi yang melunak pada suhu dan tekanan tinggi dan mengkristal kembali untuk membentuk marmer sebagai mineral yang terkandung berubah. Bahan utamanya adalah kalsium dan dolomit, banyak warna, biasanya dengan pola yang jelas, banyak partikel mineral. Kekerasan Mohs antara 2,5 hingga 5.
Marmer dibagi menjadi tiga kategori:
Dolomit: kandungan magnesit (kalsium magnesium karbonat) 40% atau lebih
Forsterit: Magnesit (kalsium magnesium karbonat) kandungan 5% sampai 40%.
Kalsit: kandungan magnesit (kalsium magnesium karbonat) kurang dari 5%
Batu kapur adalah batuan berwarna abu-abu kebiruan atau putih keabu-abuan yang sifatnya keras dan umumnya digunakan dalam industri konstruksi. Komponen kimia utamanya adalah kalsium karbonat. Dengan asam klorida untuk menghasilkan karbon dioksida, air dan kalsium klorida (CaCl2); dikalsinasi dikalsinasi mendapatkan kapur (nama ilmiah kalsium oksida CaO) dan mengeluarkan karbon dioksida. Ini juga merupakan bahan baku penting untuk industri konstruksi. Kapur cepat dan air bereaksi untuk menghasilkan kapur mati [Ca (OH) 2, juga dikenal sebagai kapur mati] dan melepaskan sejumlah besar panas. CaO + H2O ==== Ca (OH) 2
